FASE PERTUMBUHAN FERTILISASI,MORULA,BLASTULA DAN GRASTULA SAMPAI USIA 9 BULAN
1. Fase
fertilisasi
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan
menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage).
2. Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan.
Pembelahan sel dimulai dari satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan
seterusnya. Pada saat pembelahan sel terjadi pembelahan yang tidak bersamaan.
Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub
fungsional atau kutub hewan (animal pole) dan kutub vegetatif (vegetal pole).
Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey crescent).setelah
pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan dengan bagian
horizontal yang membelah secara aktif sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel
berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah
yang disebut morula.
3. Fase Blastula
Pada
fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk
pada fase moruta. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut berbeda.
Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang lebih sedikit dibandingkan
dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda menentukan arah
pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase ini kutub fungsional
dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan dibentuknya
rongga di antara kedua kutub yang berisi caftan dan disebut blastosol. Embrio
yang memiliki blastosol disebut blastula.
Proses pembentukan blastosol disebut
blastulasi. Setelah fase blastula selesai ditanjutkan dengan lase gastrula.
4. Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami proses
diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol. Sel-sel pada kutub
fungsional akan membelah dengan cepat. Akibatnya, sal-sel pada kutub vegetatif
membentuk lekukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi akan membentuk dua
formasi, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm).
Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan
bagian endoderm akan menjadi berbagai macam saluran. Bagian tengah gastrula
disebut dengan arkenteron. Pada perkembangan selanjutnya, arkenteron akan
menjadi saluran pencernaan pada hewan vertebrata dan beberapa invertebrata.
Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut dengan
blastofor. Bagian ini dipersiapkan menjadi anus dan pada bagian ujung akan
membuka dan menjadi mulut. Pada fase ini akan terjadi lanjutan diferensiasi
sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir fase gastrula telah
terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionalnya,
hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan diploblastik dan hewan
triploblastik. Hewan diploblastik memiliki dua lapisan embrional, yaitu
ektoderm dan endoderm. Contoh hewan diploblastik adalah Coelenterata (hewan
berongga). Hewan triploblastik memiliki tiga lapisan embrional, yaitu ektoderm,
endoderm, dan mesoderm. Mesoderm selalu terletak di antara ektoderm dan
endoderm.
Embrio dilindungi oleh selaput-selaput
yaitu :
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan
langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk
melindungi embrio dari guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat
diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama
uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali
pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi
sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan
O2, zat sisa dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang
terletak diantara plasenta dan amnion.Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah
yang pertama
Tahapan perkembangan pada
masa embrio
a. Bulan
pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang
berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta
kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
b.Bulan
kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang
rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
c.Bulan
ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin
luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
d. Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai
bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
e. Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon
terhadap suara keras dan menendang. Alat
kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra
Sonographi).
f. Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan
(posisi)
g. Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
h. Bulan kedelapan : Janin semakin aktif
bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti
panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
i. Bulan kesembilan : Posisi kepala janin
sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar