Rabu, 10 April 2013

Teknologi Pada Sistem Ekskresi


1. Hemodialisis - Teknologi untuk Gagal Ginjal


PENJELASAN !! 

Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal.
Tujuan : mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal.
Prinsip : darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel  ginjal artifisial  transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding, molekul besar (protein) tidak.


Mekanisme transport solute :

a. Difusi : – kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran: temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.

b. Ultrafiltrasi : air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah, membawa bahan terlarut.


 2.  Radioterapi - Teknologi untuk Kanker Paru Paru


PENJELASAN !!

Radioterapi adalah sebuah teknik terapi bagi para penderita kanker yang cukup populer. Radioterapi telah mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama kali diperkenalkan sampai saat ini.

Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:
• Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
• Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar
• Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup penderita lebih nyaman.






3.  Scanning Laser Hair Removal System - Teknologi untuk Kulit Kepala Bermasalah


PENJELASAN !!
Laser hair removal bekerja dengan mengirimkan sinar laser ke folikel rambut dengan energi yang cukup untuk menghancurkan akar, tanpa mempengaruhi daerah sekitarnya. Bekerja pada kulit kepala yang bermasalah. Dapat digunakan dengan mudah, nyaman dan tanpa rasa sakit. Alat ini memperlakukan rambut yang tidak diinginkan dalam privasi rumah Anda sendiri dan pada waktu yang sesuai dengan Anda.



 4. Test Pack Hepatitis - Teknologi untuk Pendeteksi Hepatitis



PENJELASAN !!
Selama ini orang hanya tahu untuk mendeteksi penyakit hepatitis melalui tes darah di laboratorium yang tentu saja harganya sangat mahal. Karenanya banyak orang yang tidak pernah melakukan pemeriksaan. Diharapkan dengan adanya alat tes hepatitis yang cepat dan murah, seseorang bisa mendapatkan perawatan lebih awal. Harga alat ini berkisar Rp 5.000-Rp 10.000 per test pack. Tapi alat ini baru dijual di wilayah Lombok NTB belum menyebar ke seluruh Indonesia.





SISTEM EKSKRESI



Judul: Cara kerja Uji urine
Tujuan:Untuk mengetahui PH urine, kadar glukosa, kadar klorida dan kadar protein urine

Alat dan bahan:
  1. Urin segar
  2. Kertas Lakmus (Indikator universal)
  3. Tabung Reaksi
  4. Pipet Tetes
  5. Lampu Bunsen
  6. Penjepit tabung r                                     
  7. Biure/millon
  8. AgNO3 10%
Cara kerja:
  1. Uji pH Urine
-          Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
-          Celupkan kertas indicator universal ke dalam urin
-          Cocokkan perubahan warna kertas indicator dengan warna standart pH
-          Catat hasil pengamatanmu
  1. Uji kandungan Glukosa urine
-          Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
-          Tambahkan 15 tetes reagen benedict kedalam urin
-          Panaskan selama 1 – 2 menit
-          Amati perubahan warna dan endapan yang terjadi
a.       Hijau      : kadar glukosa 1%
b.      Merah  : kadar glukosa 1,5%
c.       Orange : kadar glukosa 2%
d.      Kuning : kadar glukosa 5%

  1. Uji Protein urin
-          Masukkan urin sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi
-          Tambahkan 8 tetes larutan reagen biuret
-          Amati perubahan warna yang terjadi
-          Catat dalam tabel hasil pegamatan

  1. Uji Kandungan Klorida (Cl)
-          Masukkan 2 ml urin dalam tabung reaksi
-          Tambahkan 2 tetes larutan AgNO3 10% kedalam urin
-          Amati perubahan yang terjadi, adanya endapan putih menunjukkan adanya klorida radikal dalam urin

Proses pengamatan:
1. Uji pH urine

Urine yang ingin diuji

Masukkan ph lalu lihat pada panduan 


2. Uji kandungan Glukosa
Urine sebelum diuji dengan benedict

sesudah diteteskan benedict selama 2 menit


Proses pembakaran uji glukosa





3. Uji protein Urine

Urine sebelum diteteskan biuret


setelah diteteskan



Hasil pengamatan

  
No
Nama
Tes / Uji
pH
Glukosa
Protein
Klorida
Warna
1
A
5,8
Biru gelap = 0%
Biru keunguan
Adanya endapan putih
Kuning bening
2
B
7,0
Hijau = 1%
Abu-abu
Adanya endapan putih
Kuning pekat


Uji klorida digunakan untuk mengetahui di dalam urin terdapat kandungan klorida atau tidak. Sebelumnya, urin diasamkan dengan 3 tetes asam nitrat encer. Ketika asam nitrat encer ini dimasukkan, urin berubah menjadi lebih bening. Kemudian ditambahkan 1 tetes perak nitrat. Tidak lama kemudian, terdapat endapan putih tipis didasar tabung yang menunjukan urin mengandung Klorida.


kesimpulan:

Kesimpulannya adalah, kedua sampel urine tersebut memiliki pH yang normal. Urine milik A tidak mengandung glukosa, namun pada urine B mengandung 1% glukosa. Jadi, apabila dalam suatu urine mengandung glukosa, maka orang yang memiliki urine tersebut mengidap penyakit Glikosuria atau mungkin Diabetes Melitus, itu tergantung di bagian mana kerusakannya dan juga gejala-gejalanya. Asal klorida adalah dari peng-reabsorpsian ion Cl- secara pasif di bagian Tubulus Kontortus Distal dan terjadi sekresi aktif  ion Cl- di bagian lengkung henle. Klorida harus ada pada urine, karena apabila tidak, maka urine tersebut termasuk urine yang tidak normal. Sebaliknya, apabila dalam urine terkandung Protein, maka urine tersebut termasuk urine yang tidak normal. Tepatnya adalah, sudah terjadi kerusakan di bagian organ tertentu. Seperti yang kami ceritakan di atas.
Setelah kami melakukan praktek pengujian kandungan urine ini, kami menjadi tahu berbagai hal mengenai kandungan dan juga penyakit-penyakitnya.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. pH urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.
Kami juga dapat mengetahui dari mana asal klorida yang terkandung dalam urine dan juga hubungan antara protein dengan kesehatan. Apa lagi, dengan mengidentifikasi kandungan urine saja, kita juga dapat mengetahui beberapa penyakit.

Arti Warna Urin
Penelitian menunjukkan jika anda minum cukup cairan maka urin warnanya jernih. Jika tampak kuning di pagi hari itu disebabkan agan-agan sekalian tidak buang air kecil sepanjang malam dan urin menjadi lebih pekat.

Arti warna urin:
Kuning keruh : ini mungkin normal menyatakan adanya darah, atau tetes-tetes lemak. (jika vegetarian maka urinnya akan berwarna ini)

Keruh dengan silinder kelabu : menyatakan sisa sel darah merah yang telah lama atau jamur. Infeksi ginjal, kandung kemih atau kanker ginjal. Makan beet serta ex-lax juga menjadikan urin berwarna merah.

Coklat gelap : menyatakan penyakit hati atau hepatitis.

Hijau dan biru (jarang) : Warna biru dan hijau pada urin sering disebabkan oleh pelunturan warna pada
makanan atau obat. Obat obatan yang sering bikin jadi warna biru atau hijau adalah amitriptyline, indomethacin, dan doxorubicin.

Kuning gelap : Urin yang warnanya kayak jus jeruk ini biasa disebabkan oleh konsumsi vitamin B komplek yang banyak terdapat pada minuman energi.

Pink, merah muda dan merah : Warna pink biasanya disebabkan oleh efek samping beberapa obat dan makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula. Warna ini juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di sistem perkemihan seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, tuberkulosis, pembengkakan prostat dan infeksi ginjal.